Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang masih menjadi ancaman serius di banyak wilayah tropis, termasuk Indonesia. Setiap musim hujan datang, kasus DBD sering melonjak, terutama karena banyaknya genangan air yang menjadi tempat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Namun, kabar baiknya adalah DBD bisa dicegah dengan cara yang sederhana namun efektif.
Salah satu cara yang paling efektif dalam mencegah DBD adalah dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam kebersihan lingkungan. Lantas, apa itu 3M Plus dalam kebersihan? Dan mengapa metode ini masih relevan hingga sekarang? Pelajari selengkapnya di bawah ini!
Table of Contents
ToggleApa Itu 3M Plus dalam Kebersihan?
3M Plus adalah program pencegahan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 3M Plus terdiri dari tiga tindakan utama, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur, serta beberapa tindakan tambahan untuk mencegah DBD. 3M Plus menjadi langkah preventif yang penting untuk memutus siklus penyebaran penyakit DBD, terutama di daerah-daerah dengan tingkat kejadian yang tinggi.
Melalui program ini, masyarakat dihimbau untuk rutin mengatasi genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk. Meskipun langkah-langkah spesifik dalam pelaksanaan 3M Plus akan dijelaskan lebih lanjut, inti dari program ini adalah untuk mengubah perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar mereka. Dengan begitu, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang sehat dan bebas dari risiko penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Seberapa Bahaya DBD?
DBD adalah penyakit viral yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi virus dengue. Penyakit ini sangat berbahaya, terutama jika tidak segera ditangani. DBD dapat menyebabkan komplikasi serius seperti perdarahan, penurunan tekanan darah secara drastis, hingga syok yang bisa berujung pada kematian. Setiap tahun, Indonesia mencatatkan ribuan kasus DBD, dengan beberapa di antaranya berakhir fatal, terutama pada anak-anak dan kelompok rentan lainnya.
Selain dampak kesehatan yang berat, DBD juga membebani sistem kesehatan masyarakat karena memerlukan penanganan medis intensif. Oleh karena itu, pencegahan dan deteksi dini sangat penting untuk meminimalkan risiko yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Dengan mempraktikkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa menekan penyebaran penyakit DBD secara signifikan.
Baca Juga: Apakah Nyamuk DBD Aktif di Malam Hari?
Gejala DBD
Gejala DBD biasanya muncul 4 hingga 10 hari setelah seseorang tergigit nyamuk yang membawa virus dengue. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai meliputi:
- Demam tinggi mendadak (39–40°C), biasanya disertai dengan rasa menggigil.
- Sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang mata.
- Nyeri otot dan sendi, yang sering kali disebut “breakbone fever”.
- Muncul ruam merah di kulit, yang sering muncul setelah beberapa hari demam.
- Pendarahan ringan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau mudah memar.
- Mual dan muntah, yang disertai kehilangan nafsu makan.
Apabila Anda atau orang terdekat mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
Cara Mencegah DBD
Pencegahan DBD dapat dilakukan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yang salah satunya adalah dengan menerapkan 3M Plus. Langkah-langkah ini efektif untuk menghentikan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan memutus rantai penyebaran penyakit.
1. Menguras Tempat Penampungan Air
Menguras tempat penampungan air secara rutin adalah langkah pertama yang perlu dilakukan. Genangan air merupakan tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur. Pastikan semua tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember, atau kolam, dikuras dan dibersihkan secara berkala untuk menghilangkan tempat berkembang biak nyamuk.
2. Menutup Tempat-Tempat Penampungan Air
Menutup rapat tempat penampungan air juga sangat penting untuk mencegah nyamuk betina masuk dan bertelur di dalamnya. Pastikan setiap wadah atau tong air yang ada di sekitar rumah tertutup rapat, termasuk wadah yang tidak digunakan seperti kaleng atau botol bekas.
3. Mendaur Ulang Barang-Barang Bekas
Barang-barang bekas, seperti kaleng, botol, atau potongan ban, yang dapat menampung air hujan harus didaur ulang atau dibuang dengan cara yang benar. Hindari menyimpan barang-barang yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk, terutama di musim hujan.
4. Menanam Tanaman yang Dapat Menangkal Nyamuk
Tanaman tertentu, seperti lavender, citronella, dan serai, dikenal dapat mengusir nyamuk. Dengan menanam tanaman ini di sekitar rumah atau taman, kita bisa membantu mengurangi keberadaan nyamuk yang berisiko membawa virus dengue.
5. Memeriksa Tempat-Tempat Penampungan Air
Melakukan pemeriksaan secara rutin di sekitar rumah adalah langkah penting dalam pencegahan DBD. Pastikan semua tempat yang berpotensi menampung air, seperti pot bunga, atap bocor, atau saluran air, tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
6. Memelihara Ikan Pemakan Jentik Nyamuk
Menambahkan ikan pemakan jentik nyamuk ke dalam tempat penampungan air yang sulit dikuras, seperti kolam, bisa menjadi cara alami yang efektif untuk mengurangi jentik nyamuk. Ikan seperti ikan guppy atau ikan mas dapat memakan jentik nyamuk yang ada di dalam air.
7. Menggunakan Obat Anti-Nyamuk
Menggunakan obat anti-nyamuk, baik dalam bentuk semprotan, lotion, atau obat yang dipasang di rumah, dapat membantu mengurangi kontak langsung dengan nyamuk pembawa virus dengue. Pastikan untuk menggunakan produk yang aman, terutama bagi anak-anak dan hewan peliharaan.
Baca Juga: 8 Aroma Terapi Pengusir Nyamuk yang Ampuh dan Alami
8. Memasang Kawat Kasa pada Jendela dan Ventilasi
Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi adalah cara yang efektif untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah. Ini membantu menjaga lingkungan dalam rumah tetap aman dari gigitan nyamuk yang membawa penyakit.
9. Melakukan Gotong Royong untuk Membersihkan Lingkungan
Pencegahan DBD tidak bisa dilakukan sendirian. Melakukan gotong royong dengan tetangga atau komunitas untuk membersihkan lingkungan secara bersama-sama dapat mempercepat terciptanya lingkungan yang bebas dari sarang nyamuk.
10. Meletakkan Pakaian yang Telah Digunakan dalam Wadah yang Tertutup
Nyamuk dapat menyukai bau keringat yang ada pada pakaian yang telah digunakan. Oleh karena itu, pastikan pakaian yang telah digunakan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat untuk mencegah nyamuk mendekat.
11. Memberikan Larvasida pada Penampungan Air yang Susah untuk Dikuras
Untuk tempat penampungan air yang sulit dikuras, seperti kolam atau bak air besar, dapat diberikan larvasida. Larvasida adalah bahan kimia yang dapat membunuh jentik nyamuk sehingga mencegah perkembangbiakan nyamuk.
12. Memperbaiki Saluran dan Talang Air yang Tidak Lancar
Saluran air yang tersumbat dapat menyebabkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Pastikan saluran air dan talang di sekitar rumah lancar dan tidak ada genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Kesimpulan
Pencegahan DBD sangat penting untuk melindungi diri dan lingkungan dari penyakit yang dapat berbahaya ini. Dengan menerapkan langkah-langkah 3M Plus secara konsisten, kita dapat mengurangi risiko penyebaran nyamuk Aedes aegypti. Langkah-langkah ini dapat membantu memutus rantai penularan dan menjaga kesehatan masyarakat, terutama di musim hujan yang meningkatkan potensi berkembang biaknya nyamuk.
Untuk perlindungan lebih maksimal, menggunakan Larvasida dan Adultisida dari Kemika dapat membantu mengatasi masalah perkembangbiakan nyamuk. Produk-produk ini efektif dalam membasmi jentik dan nyamuk dewasa, memberikan solusi lebih lengkap dalam pencegahan DBD. Hubungi Kemika sekarang untuk mulai menciptakan lingkungan yang bebas dari nyamuk penyebab DBD!